Mari Jadi Lebih Baik di 2017
12:41:00 AMOrang-orang pertama yang ditemui di tahun 2017 |
Saya menghabiskan detik-detik terakhir 2016 dan detik-detik awal 2017 bersama dengan 6 orang teman sejurusan. Aneh memang, di momen liburan seperti ini biasanya kawan-kawan mahasiswa ITB tidak berada di Bandung sehingga saya menghabiskan waktu bersama rekan yang memang tinggal di Bandung. Kali ini Wawan, Faisal, Ryan, Fery, Azwar dan Rahman dipersatukan oleh tenggat pengerjaan Tugas Akhir I yang dipatok tanggal 4 Januari oleh dosen. Kami berharap kami bisa segera menyelesaikan tugas akhir kami di tahun ini.
Dari yang saya lihat di tahun 2016, sepertinya rakyat Indonesia semakin suka dengan drama. Sinetron semacam Ganteng-Ganteng Serigala hingga Anak Jalanan yang entah kenapa masih bisa laku di tahun 2016 menunjukkan bangsa ini tetap suka drama. Bukan hanya drama yang diperankan selebritis, bangsa ini juga gemar melihat perkembangan drama di Pilgub DKI, drama kopi Sianida serta drama sentimen terhadap orang yang tidak segolongan (sentimen negatif cina, kafir semakin kuat terlihat). Mudah-mudahan, di tahun 2017 ini bangsa kita bisa makin cerdas. Kurangi drama dan perbanyak berkarya.
Walau banyak drama, tapi banyak juga kejadian baik yang terjadi di tahun 2017. Di kancah olahraga misalnya, dua tim sepakbola yang saya dukung (timnas Indonesia dan Chelsea) mendapat tren positif masing-masing. Dimana timnas Indonesia yang baru saja dicopot dari sanksi FIFA langsung jadi runner up di piala AFF! Sementara Chelsea menutup tahun 2016 dengan 13 kemenangan beruntun, menyamai rekor liga inggris yang dimiliki Arsenal. Di olimpiade Rio juga ganda campuran kita dapat medali emas. Pak Jokowi tetap menawan dengan segala perilakunya seperti ketegasan di Pulau Natuna dan rapor baik yang dikeluarkan Bloomberg dibandingkan dengan pemimpin negara lain se Asia Australia.
Akhirnya selamat, semoga selamat di tahun 2017. Semoga masih bisa menikmati hidup yang penuh dinamika menarik ini dengan bahagia. Selamat tahun baru!
0 comments