Kalau di Amerika, Begini Tren Naik dan Turunnya Film 10 Tahun Terakhir
4:23:00 PMSalah satu adegan dalam film "Christmas Vacation" |
Mudah-mudahan orang yang melihat gambar diatas dapat mengerti apa makna dari visualisasinya tanpa dijelaskan panjang lebar. Oh, kalau ingin melihat gambarnya dalam versi HD bisa dilihat disini. Saya beserta 3 teman saya (Kevin Yauris, Fauzan Naufan dan Muhammad Ridwan) menyelesaikan visualisasi data ini bersama-sama.
Data diambil dari website boxofficemojo.com sebagai sumber utama dan beberapa tambahan dari the-numbers.com. Kedua situs tersebut memang menyediakan data mengenai film yang lumayan lengkap, sehingga kami tidak terlalu khawatir mengenai kelengkapan data yang dimiliki. Tantangan yang kami dapatkan lebih ke apa konten yang dibahas agar data tersebut dapat disederhanakan ke satu poster A3 menjadi jawaban atas pertanyaan tertentu.
Pada awalnya kami berpikir ada periode dalam setahun kapan film bioskop banyak yang nonton. Kami mengumpulkan data pendapatan film dari 10 tahun terakhir, per minggunya dilihat data naik turun. Tentu saja, kami tidak mengambil data ini secara manual (yakali copas satu-satu kan). Kami menggunakan tools berupa sebuah plug-in Google Chrome (atau di Vivaldi browser juga bisa) bernama Web Scraper. Intinya, tools ini mengambil data dari website dengan skrip yang sebelumnya telah kami buat untuk informasi yang dianggap penting (data total pendapatan mingguan film di Amerika selama 10 tahun terakhir). Kami juga mengambil data total pendapatan berdasarkan genre. Untuk genre yang kami ambil didasarkan pada 6 genre paling tinggi pendapatannya berdasarkan data the-numbers.com.
Hasil data dari web scraper ini kemudian kami olah lagi (penyederhanaan genre, pembuatan rata-rata selama 10 tahun per genre dll.). Data yang sudah rapi dan siap diolah kemudian dimasukkan ke Microsoft Excel (iya, visualisasi ini cuma pake Excel ga software aneh2). Untuk data total pendapatan film selama 10 tahun terakhir, dibuat 10 buah sparkline untuk melihat apakah ada tren yang sama. Sedangkan rata-rata 10 tahun terakhir untuk film per genre kami memilih area chart untuk menekankan genre yang berbeda warnanya (warna tersebut mencerminkan kecenderungan warna tiap genre).
Finishing dari visualisasi data ini dilakukan di Adobe Photoshop. Beberapa finishing yang dilakukan yaitu melakukan highlight kenaikan/penurunan pendapatan film dalam setahun, penambahan konteks event pada tren naik/turun tersebut, layouting dan penulisan judul yang memudahkan pemahanan pembaca untuk visualisasi data.
Setelah dilihat ternyata secara umum pendapatan film meningkat di tanggal-tanggal yang berdekatan dengan Valentine, Thanksgiving dan Natal. Sedangkan film pendapatannya menurun di tanggal liburan musim panas. Jadi wajar kali ya, kalau Star Wars itu nembak waktu tayangnya pas tanggal2 Natal biar semakin banyak pendapatannya.
Begitulah sederhananya visualisasi data statis yang kami buat mengenai film, domain yang lumayan menarik. Sayangnya data ini berupa data pendapatan film di Amerika, sedangkan data di Indonesia kurang bisa digali. Boro-boro menggali data yang lengkap, data pendapatan film aja masih ga transparan (jumlah penonton yang ada untuk film, kan tiket film per penonton itu beda). Mungkin film Indonesia rame pas waktu Lebaran? Atau tahun baru? Ya mudah-mudahan data di Indonesia bisa lebih rapi ya biar bisa jadi pembahasan yang menarik dan bermanfaat.
0 comments