Ramahnya Perpustakaan Cikini : Side Story KP di Bank Indonesia
1:00:00 PMPerpustakaan Umum Daerah DKI Jakarta ada di Cikini. Tepatnya di dalam Kompleks Taman Ismail Marzuki. Ini tempat yang saya beberapa kali kunjungi pada saat akhir pekan.
Dari https://alzyress.wordpress.com/2015/10/14/perpustakaan-umum-jakarta/ |
Karena ini bulan puasa,
Jam Buka Perpustakaan Umum Daerah DKI Jakarta Cikini di Bulan Puasa : 08:00 - 14:30 WIB
Saya agak lupa lupa ingat jam bukanya jam 8 pagi, tapi seingat saya jam memang buka mulai 8 pagi di bulan puasa. Berdasarkan hasil browsing, perpustakaan ini buka jam 9 pagi setiap harinya, dan tutup pada pukul 20:00 (weekdays) atau pukul 18:00 (weekend). Dan perpustakaan tutup pada saat hari libur nasional.
Sayangnya, entah mengapa nasib sangat tidak berpihak kepada saya. Untuk menjadi anggota tetap perpusatakaan, butuh KTP Jakarta ATAU kartu pelajar/mahasiswa manapun. Namun kartu mahasiswa hanya diperbolehkan untuk dibawah semester 5. Pada saat saya ingin membuat kartu perpustakaan kebetulan saya telah menyelesaikan semester 6. Jadi, saya hanya sebagai pengunjung biasa yang tidak meminjam buku di perpustakaan ini. Oh ya, hanya anggota tetap yang boleh mengakses wifi di area perpustakaan. Semakin membuat saya sedih.
Seperti perpustakaan yang lain, pengunjung biasa tentu dapat membaca koleksi-koleksi yang ada di tempat. Aturan yang berlaku juga standar, tidak membawa makanan, minuman, maupun tas. Jika membawa, bisa menitipkan barangnya di loker dengan menitipkan kartu identitas pada petugas yang ada.
Walaupun begitu, perpustakaan ini memiliki koleksi yang baik. Secara umum terdiri dari 4 lantai.
Lantai dasar berisi meja tamu, dan beberapa galeri lukisan serta loker untuk menitipkan barang.
Lantai diatasnya disebut lantai 1, disinilah saya rasa pusat dari perpustakaan itu. Buku buku berada di lantai 1, termasuk buku dengan huruf Braille yang lumayan banyak. Hal ini sangat menarik, karena sebelumnya saya tidak pernah menyentuh langsung buku Braille melainkan hanya mendengar dari berita atau media lain. Koleksinya pun buku-buku keluaran baru. Ada koleksi koleksi baru semacam novel Dewi Lestari maupun Raditya Dika di lantai ini. Tempat membacanya juga banyak, mulai dari meja terbuka yang cocok untuk diskusi, meja bersekat untuk yang tak ingin diganggu, sampai karpet untuk membaca lesehan. Selesai membaca, buku dikembalikan ke book drop yang ada di beberapa titik di lantai ini.
Di atasnya lagi, namanya lantai 2. Peruntukan lantai ini adalah untuk anak-anak. Ketika pertama kali mencoba melihat area ini saja, sudah seperti ruang kelas sebuah taman kanak-kanak. Disini ada buku anak-anak dan tempat yang nyaman untuk mengenalkan anak-anak indahnya membaca. Sepertinya ada mainan juga disini, entahlah saya hanya melihat sedikit dari lift pada saat itu. Beberapa aturan untuk ruangan ini pun berbeda dibanding yang di lantai 1. Misalnya saja, pada bulan puasa ini lantai 2 tutup 30 menit lebih awal dibandingkan lantai 1. Jika mencari info mengenai perpustakaan umum daerah DKI Jakarta yang ada di Cikini, sepertinya layanan ini yang menjadi keunggulan.
Sebenarnya ada satu lantai lagi, lantai 3. Tapi saya belum pernah ke lantai tersebut. Menurut hasil browsing di internet, lantai 3 sih isinya buku referensi.
Saya belum coba ke perpustakaan lain, sih. Awalnya saya bahkan tidak benar-benar berniat untuk membaca di perpustakaan ini. Berdasarkan rekomendasi seorang teman, ada perpustakaan yang cozy sekali di Jakarta yaitu perpustakaan Freedom Institute. Namun ternyata perpustakaan ini sudah lama tutup di lokasi lamanya di Jl. Proklamasi dan gedungnya sendiri akan digunakan sebagai kantor Partai Demokrat. Pada saat itu saya tidak menyerah, mencari perpustakaan lain. Dari hasil pencarian, perpustakaan yang paling dekat adalah Perpustakaan Cikini ini. Ya, saya berjalan kaki dari gedung bekas perpustakaan freedom institute ke Perpustakaan Cikini, jauh.
Mungkin berikutnya saya akan coba perpustakaan lain lagi. Setidaknya setelah saya menyelesaikan buku yang belum sempat saya baca sampai selesai di perpustakaan ini :)
0 comments