Sebagai mahasiswa ITB, kita harus menyadari bahwa kita kuliah bukan hanya biaya dari orangtua namun juga dari negara. Biaya pelaksanaan pendidikan di perguruan tinggi diambil dari pajak negara yaitu uang rakyat. Apabila mahasiswa hanya belajar untuk dirinya sendiri tanpa sadar pentingnya berkemahasiswaan tentu sangat memprihatinkan. Di Indonesia, ada kata tambahan dalam kata mahasiswa, yaitu ‘maha’ di depan kata ‘siswa’. Hal ini berarti mahasiswa itu bukan sekadar siswa, lebih dari itu mahasiswa harus berani mengambil peran yang lebih banyak di masyarakat.


Dalam perjalanan sejarahnya, bentuk kegiatan kemahasiswaan terpusat berganti-ganti. Dulu kegiatan kemahasiswaan terpusat sempat dilarang beberapa tahun hingga arogansi himpunan makin meninggi. Tidak ada kemahasiswaan terpusat yang ada hanya forum yang mewadahi ketua himpunan mahasiswa jurusan. Namun akhirnya setelah beberapa tahun tidak ada kemahasiswaan terpusat, petinggi-petinggi himpunan mahasiswa jurusan saat itu sepakat untuk membentuk wadah kemahasiswaan terpusat yaitu KM-ITB.

Petinggi himpunan dengan berbagai latar belakang saat itu merasa KM ITB memberi banyak manfaat bagi mahasiswa di ITB dan masih relevan hingga saat ini. Dengan KM ITB, timbul kolaborasi antar jurusan-jurusan yang ada di ITB. Gerakan-gerakan kemahasiswaan bisa jauh lebih baik karena ragam keilmuan yang dimiliki oleh anggotanya. Selain itu, di dunia modern ini memiliki relasi itu sangat penting. Dengan bersama-sama berkolaborasi di KM ITB kita bisa memiliki relasi dengan berbagai latar belakang dan buah pikiran.

KM ITB seringkali melakukan ekskalasi isu yang dirasa penting bagi massa kampus. Misalnya pernah ekskalasi isu pemerintahan SBY maupun AEC. Pikiran-pikiran berbagai anggota KM ITB bisa saja menjadi alternatif solusi bagi permasalahan dan tantangan bersama. Selai ekskalasi isu, KM ITB juga bisa langsung melakukan gerakan untuk menyelamatkan pulau-pulau terluar Indonesia seperti yang pernah dilakukan KM ITB. Semua itu dapat terwujud apabila terdapat wadah kolaborasi berbagai jurusan bernama KM ITB.

Idealisme harus dimiliki mahasiswa karena itu adalah salah satu identitas yaitu potensi mahasiswa. Pergerakan mahasiswa dapat dimulai dari idealisme tersebut. Seharusnya mahasiswa terutama ITB mengedepankan ilmu pengetahuan dalam pergerakannya. Semua pergerakan dikaji dengan pertimbangan yang baik agar pergerakan mahasiswanya sesuai dengan idealisme yang ingin dicapai. Landasan KM ITB juga harus dipatuhi dengan sebaik-baiknya dan menjadi pertimbangan utama sebelum melaksanakan pergerakan. Pergerakan tanpa dasar yang jelas tidak dapat disebut pergerakan mahasiswa ideal dan tidak seharusnya dilakukan oleh organisasi sebesar KM ITB.